Berkeliling ke negara-negara eropa ( Belanda, Jerman, Spanyol,
Turki, dan Repoblik Chech ) demi untuk melihat sekolah-sekolah terbaik dan culture
kehidupan di negara bersangkutan.
Dalam pernyataanya Ust. Syarif, M.Pd. mengatakan bahwa sekolah terbaik adalah
sekolah yang leluasa mengembangkan managamentnya sesuai dengan prinsip agile
dan memenuhi tujuan pembelajaran yaitu pengetahuan, pengalaman, ketrampilan,
dan nilai.
Dalam kunjunganya ke ASHRAM COLLEGE
di belanda beliau bertemu dengan Mr Willy Wijnands, seorang guru yang
menerapkan metode pendidikan yang dinamai dengan EDU SCRUM., dalam diskusinya
di simpulkan bahwasanya metode inilah yang kedepannya akan mampu melejitkan
potensi dan mampu menjadikan siswa
memuliki ketrampilan 10 C ( Communication, Collaboration, Critical Thinking,
Creative and Innovation, Confidence, Compettion Readiness, Courageous,
Contribution, Cyber Technology, culture and Religoin ) pada abad 21.
Scrum adalah cara kerja beberapa
orang (dari berbagai latar belakang pekerjaan) yang tergabung dalam satu tim,
fokus dalam memberikan hasil kerja yang produktif, kreatif, memiliki value yang
setinggi mungkin dan dapat beradaptasi dengan cepat terhadap setiap perubahan
(flexible ). Edu Scrum adalah sebuah penerapan managament perusahan dalam dunia
pendidikan yang komponenya meliputi Scrum Master ( Kepala Sekolah ), Produck
Owner ( Guru ), Development Tim ( Siswa ).
Dalam prakteknya, guru mengajak para siswa untuk merancang kegiatan pembelajaran
yang akan dipelajari selama satu semester mulai dari aturan pembelajaran,
materi pembelajaran, waktu yang dubutuhkan, dan target pembelajaran. Target-target
pembelajaran yang sudah disepakati dituliskan di kertas-kertas kecil yang
dinamakan backlog dan ditempelkan untuk mempermudah pengontrolan target
yang sudah dibuat bersama.
Dengan metode pembelajaran Edu scrum diharapkan mampu membentuk
siswa memiliki ketrampilan 10 C dan 4 tujuan pembelajaran bisa dicapai.( imam syaroni)
0 Komentar