" PROSES PEMBENTUKAN KARAKTER PADA ANAK "
Oleh :Imam Syaroni, S.Pd.I
Liburan adalah waktu yang paling dinanti semua orang khususnya liburan sekolah karena hal tersebut identik dengan bermalas-malasan, santai, rekreasi, bermain game, ketemu teman, nongkrong Dll. Sebagian anak sekolah beranggapan bahwa liburan sekolah adalah waktu yang paling tepat untuk melepaskan beban pelajaran yang diberikan sekolah, PR yang bertumpuk2, mengerjakan soal ujian, atau berkutat dengan hitung2an yg rumit, Dll, padahal pembentukan karakter tidak bisa hanya dilihat dari hasil2 angka dari sebuah raport sekolah tetapi kegiatan keseharian itulah adalah pembelajaran sebenarnya dalam membentuk karakter.
Menurut Thomas Lickona bahwa konsep pembentukan karakter ada tiga unsur yaitu mengenai kebaikan ( knowing the good ), mencintai kebaikan (desiring the good), dan melakukan kebaikan ( doing the good ). Pendidikan karakter yang menanmkan kebiasaan baik sehingga anak mampu memahami, merasakan, dan melakukan yang baik. Dalam penerapanya thomas lickona menekankan bahwa indikator utamanya adalah orang tua sehingga faktor keberhasilan akan bisa didapat apabila ada kerja sama antara sekolah dan orang tua.
Dari teori diatas maka liburan adalah salah satu bentuk nyata pembentukan karakter pada siswa dalam aktivitas keseharian dirumah dengan melakukan segala bentuk kebaikan dari pemahaman yang telah didapatkan disekolah. Kegiatan tersebut bisa dalam bentuk kegiatan sosial, membantu orang tua, atau olah raga untuk kebaikan pribadi.
Berbeda dengan konsep Pendidikan Yusuf Qordawi yang lebih menekankan pada Akhlaq (Moral) yaitu membangun manusia yang solih berlandaskan Al Qur'an dan Sunnah, maka pembentukan karakter harus di imbangi dengan amaliah ibadah yang bisa semakin mendekatkan diri kepada Allah seperti tilawah, sholat berjamaah, sholat tahajjud, dzikir dll.
Dari kedua teori diatas maka bisa saya simpulkan bahwa aktivitas jasadiyah, sosial, dan spiritual yang seimbang mampu membentuk karakter pada diri seseorang, dan apabila dilakukan dengan istiqomah akan mampu membentuk menjadi manusia yang sempurna yaitu INSAN KAMIL.
TMT (Tugas Mandiri Terstruktur) adalah sebuah keharusan di sekolah kami sebagai tugas siswa selama liburan untuk mengawal aktivitas keseharian siswa bersinergi dengan orang tua dalam upaya mewujudkan Proses Pembentukan Karakter Pada siswa.
Dalam rangka mewujudkan proses pembentukan karakter maka para siswa diberikan tugas untuk melakukan kebaikan dengan melakukan aktivitas sosial seperti berbagi makanan di jalan, memberi makan anak yatim. Birrul Walidain dengan aktivitas kegiatan menyapu lantai, mengepel, mencuci piring, memncuci mobil, Dll. Dalam aktivitas ibadah siswa diharuskan tilawah setiap hari, setoran hafalan, sholat subuh berjamah, dll. Tidak hanya itu, untuk mengontrol kebugaran dan ketuntasan gerak maka siswa diharuskan melakukan aktivitas olah raga di rumah seperti push up, sit up, plank, renang, bersepeda dll. Semoga dengan TMT ini mampu memberikan dampak yang signigikan pada proses pembentukan karakter pada siswa.
0 Komentar