PESAN SINGKAT BUPATI BANYUWANGI



Pesan singkat dan penuh makna disampaikan oleh Bapak Bupati Abdullah Azwar anas, S.Pd. S.S. M.Si dalam pidato singkatnya menyambut kunjungan 138 siswa Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Insan Kamil Kabupaten Sidoarjo melakukan wisata edukasi ke Kabupaten Banyuwangi. Dalam kesempatan tersebut, Pak Bupati Anas memberikan sejumlah motivasi dan tips sukses selama masa belajar.
“Mudah-mudahan kalian menjadi Anak yang sukses semua. Saya teringat pesan almarhum ayah saya yang selalu mengingatkan. Kalau ingin sukses, selain ikhtiar dan belajar jangan lupa solat berjemaah, jangan lupa bersedekah dan berbaktilah kepada orang tua dan guru,” kata Anas.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno mengatakan, para siswa bakal mengunjungi beberapa tempat seperti Pelabuhan Muncar, Bangsring Underwater, Desa Adat Kemiren, pendopo kabupaten, dan Taman Nasional Baluran yang berada di perbatasan Banyuwangi-Situbondo.
Kegiatan yang diperuntukkan bagi siswa kelas 7 ini merupakan program puncak tema yang dikemas dalam bentuk kegiatan eksplorasi terintegrasi. Dengan kata lain, para siswa nantinya akan merasakan pengalaman menginap di rumah warga di Desa Kemantren, Kecamatan Kabat.
Kunjungan semacam ini memang sangat bermanfaat sekali untuk menambah wawasan dan membentuk kemandirian bagi anak-anak. Apalagi saya dengar anak-anak juga menginap di rumah warga dan melihat aktivitas tuan rumah serta merasakan langsung tinggal di desa. Tentu ini menjadi pengalaman tak terlupakan,” kata Suratno saat menemui para siswa di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Rabu (19/2).
Itulah cerita singkat pertemuan kami dengan Bapak Bupati Banyuwangi. Kegiatan audiensi dengan bapak bupati Azwar anas merupakan kegiatan yang sangat diharapkan walaupun dengan durasi yang tidak lama. Kegiatan WBT di Banyuwangi yang sudah dilaksanakan pada tahun ke-6 ini, baru bisa terealisasi di tahun ini. Melalui kisah dan perjuangan panjang akhirnya kami siswa dan siswi SMPIT Insan Kamil Sidoarjo bisa bertatap muka langsung dengan beliau.
Pukul 22.00 tanggal 19 Februari 2020, kami masih berharap cemas. Informasi dari protokoler yang kami dapatkan masih mengambang, antara bisa atau tidak. Mereka menjanjikan apabila bapak Bupati tidak hadir, maka akan di sambut pejabat yang mewakili. Langit mendung tanpa ada hiasan bintang dan bulan seolah menggambarkan ingin melepaskan butiran-butiran air yang tersimpan di dalamnya. Angin terasa semakin dingin, suara hewan mulai bersautan seperti irama musik berdengang. Waktu menunjukkan pukul 23.00. Kriiiing,,,,kriiiing, suara HP berbunyi, saya melihat panggilan dari siapa ! ternyata dari Pak Suratno Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banyuwangi. Percakapan terjadi, yang informasinya adalah besok bapak Bupati Anas bisa menyambut kedatangan rombongan pukul 06.30. Beliau meminta kesanggupan kami untuk bisa datang tepat waktu.
Alhamdulillah, akhirnya kepastian datang walaupun informasi didapatkan di tengah malam. Bismillah, ucapku dalam hati, maka koordinasi dadakan di tengah malampun berlangsung. Para pendamping bahu-membahu untuk mempersiapkan segalanya, mulai dari menelfon transportasi yang harus stand by pukul 05.30, makan pagi siswa harus sudah siap pukul 05.00 pagi dan anak-anak harus sudah dalam keadan mandi, bersih, rapi, dan berseragam lengkap sebelum subuh. Otomatis pukul 01.00 dini hari para guru pendamping kegiatan sudah harus membangunkan para siswa untuk melaksanakan mandi pagi.
Masya Allah, perjuangan yang melelahkan, namun karena sikap kooperatif dari seluruh siswa, segala sesuatu yang kita rencanakan berjalan dengan lancar. Rombongan belajar tiba di Pendopo kabupaten tepat pukul 06.15, bahkan 15 menit lebih pagi. Kita di sambut oleh pejabat kabupaten, selanjutnya di ajak keliling berputar pendopo untuk melihat-lihat museum. Di sana kita dijelaskan sejarah tentang Banyuwangi, dan juga di tunjukkan sumur Blambangan yang konon katanya menurut cerita legenda adalah bisa awet muda apabila cuci muka menggunakan air tersebut.
 Dalam Al Qur’an Al-Maidah ayat 2 dijelaskan yang artinya “
“… dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.”
Daya juang, kerja keras, kerja sama yang kita lakukan bersama antara guru, siswa, dan semua fihak yang terkait termasuk pak sopir, ibu catering, dan pejabat setempat, Alhamdulilah berbuah hasil manis. Pembelajaran luar biasa inilah yang kita dapatkan pada kegiatan kali ini. Dalam kondisi apapun, kita semua wajib senatiasa saling tolong menolong dalam kebaikan. Insya Allah akan memudahkan segala urusan kita semua.
#60HMB
#WBTBWI


Posting Komentar

0 Komentar