PEMUDA HEBAT DI KAMPUNG SIDAT

Gerimis rintik-rintik membasahi pepohonan disertai angin semilir  menambah kesejukan alam sekitar, jalan setapak bergeronjal menemani perjalanan kita menuju destinasi selanjutnya yaitu  KAMPUNG SIDAT.  Kampung Sidat berlokasi di Dusun Jopuran, Desa Kampunganyar, Kecamatan Glagah atau lebih dikenal dengan wisata japuro, dulu merupakan desa yang terkenal kumuh, kubangan-kubangan air sebagai tempat pemandian kerbau dan persawahan yang kurang terurus. Berkat perjuangan beberapa pemuda tangguh yang mempunyai jiwa sosial tinggi, Dusun Japuro di sulap menjadi obyek wisata alam yang menyuguhkan berbagai potensi sumber daya alam . Terdapat pula kolam-kolam sidat dengan air jernih yang mengalir dari hulu pegunugan ijen.
            
    Perjalanan yang lumayan jauh dari pelabuhan muncar menuju ke Kampung Sidat memakan waktu  kurang lebih 1,5 jam. Jalan setapak, satu arah, dan bergeronjal seolah menunjukkan bahwa wisata ini masih murni, belum banyak dijamah oleh wisatawan. Bahkan sempat membayangkan apakah ini benar-benar lokasi wisata ?. Angan yang panjang itu seakan hilang sirna entah kemana, pemandangan yang indah nan unik menyambut kita. Sepanjang perjalanan menuju lokasi audiensi, kita melihat selokan yang sangat bersih dan indah. Banyak sekali ikan hias seperti koi, nila, tombro, dan sidat yang berenang kesana kemari seolah menunjukkan kesenangan dan kedamaian spesies yang hidup di dalamnnya. Tak hanya itu , sumber daya alam seperti sayur kol, padi, dan beningnya air dari hulu semakin menambah greget kita untuk segera mengobservasi keindahan alam sekaligus menikmati segarnya air di sana.
              
  Pak Joko namanya, salah satu tokoh dari beberapa pemuda-pemuda di Jopuron yang dengan keikhlasan hatinya menginfaqkan waktunya untuk memberdayakan potensi Sumber Daya Alam yang ada di sana. Mereka menyulap sebuah desa yang awalnya tidak bernilai apa-apa, sekarang menjadi obyek wisata yang banyak di kunjungi oleh wisatawan. Bahkan sampai sekarang, pemasukan hasil wisata digunakan untuk membantu masyarakat tidak mampu, dan biaya berobat masyarakat sekitar. “ kami di sini tidak ada yang menerima upah mas “, ucap pak joko.
                Kegiatan siswa diawali dengan audiensi bersama Pak Joko, setelah itu dilanjutkan dengan wawancara mengenai  potensi Sumber Daya Alam dan mencari informasi tentang konservasi lingkungan di desa Kampunganyar Jopuron. Setelah berkeliling mencari data, siswa melakukan kegiatan BARKANLI. Kegiatan ini merupakan upaya pelestarian ikan yang ada di kali. Tebar ikan di kali atau biasa disebut BARKANLI merupakan kegiatan unggulan di sana. Kalau biasanya kita mencari ikan di kali, maka budaya masyarakat di sana adalah sebaliknya yaitu menebar ikan di kali. Keseruan dari kegiatan ini adalah kita semua  turun ke kolam, dengan air sumber yang sangat jernih, bebatuan terlihat dari atas. Bersama sama kita memegang ikan koi. Satu...dua....tiga...lempar...Bersama-sama kita berteriak dan menebar ikan sebagai bentuk pelestarian sumber daya alam yang ada.
               
Tidak sampai di situ, keseruan dan keceriaan semakin lengkap, kita semua berenang dan bermain air di kolam. Byuur...byur....terdengar suara lompatan anak-anak mencebur di kolam. Beberapa bermain di hilir dengan menghanyutkan badannya memakai media ban mobil. “ Ayo balapan “, ucap salah satusiswa.  Sementara di sebelah sana, siswa putri asyik bermain lempar-lemparan air. Asyik dan menyenangkan pokoknya.
                Hasil observasi dari kegiatan ini adalah Pemanfaatan sumber mata air, penghijauan wilayah sekitar, pemanfaatan sumber daya alam seperti ikan dll, mampu mengubah suatu tempat yang awalnya tidak berpotensidan tidak bernilai menjadi bernilai menjadi obyek wisata yang bernilai lebihi sehingga mampu menjadi salah satu kekuatan ekonomi masyarakat sekitar.Korelasi kegiatan dengan nialai keislaman sama dengan apa yang sudah diilakukan di pelabuhan muncar yaitu implementasi dari wujud rasa syukur kita kepada Allah dengan mendayagunakan segala potensi sumber daya alam yang ada.
#60HMB

#WBTBWI20

Posting Komentar

0 Komentar