BANYUWANGI ADVENTURE

Jarum jam menunjukkan pukul 03.40, gelapnya malam dengan keindahan bintang , dinginya angin menusuk tulang bak menembus kulit lapis tujuh,  terlihat lalu lalang siswa puluhan mobil silih berganti datang memadati halaman stasiun Sidoarjo. Tak lama kemudian, halaman yang tidak begitu luas itu terisi penuh dengan mobil orang tua yang mengantarkan anaknya yang merupakan siswa dan siswi SMPIT Insan Kamil Sidoarjo untuk melaksanakan kegiatan WBT ( Wisata belajar Terintegrasi ) di Bamyuwangi.
            Wisata Belajar terintegrasi di Banyuwangi atau lebih dikenal dengan istilah WBT banyuwangi merupakan program puncak tema dari SMPIT Insan Kamil Sidoarjo. Program ini mengintegrasikan pembelajaran di kelas dengan kegiatan pembelajaran di alam nyata yang menggabungkan semua aspek dalam tujuan pembelajaran yaitu pengalaman, pengtahuan, ketrampilan, dan nilai hikmah dan karakter. Senada dengan perintah Allah dalam Surat Al-Mulk Ayat 15. Allah berfirman yang artinya :
" Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan. Maka dengan program Wisata Belajar Terintegrasi yang di lakukan di Banyuwangi ini para siswa diajak untuk membuka cakrawala berfikir, memperbanyak pengalaman, dan melihat hakikat keagungan dan kekuasaan Allah melalui ciptaanNya.
Tidak sekedar wisata tetapi kesiapan mental dan fisik harus disiapkan untuk menuju kegiatan tersebut. Untuk menuju puncak tema yang diistilahkan dengan WBT BANYUWANGI untuk di jenjang 7, siswa melakukan beberapa kegiatan yang disebut PRA WBT diantaranya adalah entrepreneur, ketuntasan fisik, dan pemahaman materi destinasi. Dalam kegiatan entreprenur siswa harus mampu mengumpulkan dana sendiri untuk biaya kegiatan tersebut sebagai pembelajaran mental dan entrepreneurship.
 Kegiatan bisa dilakukan dengan berjualan, menabung, atau aktivitas lain yang bisa menunjang funrishing tersebut, seperti membantu orang tua berjualan, memcuci mobil, DLL. Kegiatan fisik siswa juga di tempa, kegiatan selama lima hari di Banyuwangi ini membutuhkan energi yang lebih, berjalan jauh dari satu tempat ke tempat  lain, kondisi cuaca yang tidak menentu sehingga persiapan fisik harus disiapkan. Siswa harus melaksanakan lari sejauh 1 KM, push up, sit up, dan plank setiap hari. Rutinitas olah raga tersebut dipantau oleh wali kelas dan akan dilakukan tes kebugaran setiap akhir bulan oleh guru olah raga.Untuk memperkaya informasi, siswa wajib membuat makalah tentang destinasi yang akan dituju. Makalah ini dibahas oleh guru mata pelajaran yang berkaitan agar menajamkan wawasan siswa tentang Banyuwangi.
            Beberapa destinasi yang akan di kunjungi diantaranya Pantai Boom, TN Baluran, Bangsring Under water, Suku Osing Kemiren, Kampung Sidat, dan Dinas pariwisata. Pada kunjungan siswa kali ini, merupakan tahun ke-6 kegiatan di Banyuwangi, dan Insya Allah akan mendapat sambutan langsung dari Bupati Banyuwangi.  Banyak yang mempertanyakan mengapa harus Banyuwangi ?, kepapa tidak di Siodarjo, malang, atau jogjakarta ? Sampai saat ini kami menganggap bahwa Banyuwangi merupakan kota yang sangat lengkap untuk melakukan sebuah penelitian dan observasi yang mewakili seluruh kota yang ada di Indonesia, dari segi budaya, perekonomian, pariwisata dan pengelolahan kota.
            Suasana makin ramai dan crowded ketika peron mulai dibuka, namun budaya antri yang sudah menjadi karakter siswa dan menjadi penerapan sehari-hari di Sekolah menjadikan ratusan siswa yang memadati stasiun tetap tertib dan rapi. Para orang tua berjejer bak menyambut pejabat besar datang. Puluhan tangan melambai untuk melepaskan pemberangkatan anaknya dalam menempuh pembelajaran nan jauh disana, dengan penuh harap agar mampu menjadi sebuah pembelajaran nyata bagi semua siswa.
            Tut...tut..tut..., kereta datang, dengan sigap para siswa masuk ke dalam gerbong sesuai dengan nomer tiket masuknya masing, masing. Tak lupa sang guru pendamping berlari kesana kemari mengatur perputaran siswa agar bisa masuk sesuai dengan deadline wakktu yang ditentuka. “ Alhamdulillah semua sudah masuk “,ucap Ust Alif pendamping kelas 7.1. Siswa duduk rapi di dalam kereta sesuai dengan nomernya masing masing Selanjutnya Siswa membaca Al ma’tsurot dan menyelesaikan tilawah harian sebanyak 1 juz.  Seperti biasa, dalam kegiatan apapun aktivitas ibadah tidak pernah ditinggalkan walaupun dalam kondisi safar.
            Aktivitas di kereta sungguh menghebohkan. Setelah membaca Al-Ma’tsurot dan menyelesaikan tilawah, para siswa asyik mengabadikan moment perjalanan dengan berfoto dan membuat video. Bak penguasa dunia, mereka tertawa lepas, bercengkrama sesama teman dan sesekali berjalan kedepan ke belakang untuk melaksanakan projeck videonya. Maklum 1 gerbong penuh terisi siswa dan siswa SMPIT Insan Kamil bagai pemilik kereta api pribadi.  Seperti kuda pacuan, 7 jam perjalanan dihabiskan patra siswa dengan aktivitas tanpa istirahat. Nampak wajah bahagia terpancar dalam wajah seluruh siswa dan rasa penasaran untuk melakukan observasi kegiatan di banyuwangi.
            “ Ayo semua berdiri, kemasi seluruh perlengkapan masing-masing “, ucap Ust Imam selaku pendamping kegiatan.  7 jam berlalu, waktu menunjukkan pukul 11.30 kereta sudah sampai di Stasiun rogojampi, sepuluh menit lagi akan tiba di stasiun Banyuwangi kota yang merupakan tempat pemberhentian dari para siswa.  Siswa bergegas mempersiapkan barang bawaanya masing-masing.  Mereka turun dengan jalan agak sempoyongan karena barang bawaan yang dibawa lumayan banyak. Maklum persiapan perlengkapan selama 5 hari. Bahkan ada yang terlihat lebih besar barangnya dari pada badannya. Setelah itu menuju ke elf dan perjalanan menuju ke home stay.

            Home stay yang beralamat desa Kemantren dusun Kabad merupakan tempat yang dipilih untuk tempat tinggal mereka selama 5 hari kegiatan di Banyuwangi.  Home stay adalah pilihan tempat tinggal kami selama di banyuwangi, sda enam rumah dengan 6 kamar mandi yang akan ditempati oleh 138 siswa dan guru. Bisa dibayangkan bagaimana mengatur waktu mandinya.  Pengalaman itulah yang nantinya akan menjadi pembelajaran dan pembentukan karakter para siswa, bagaimana cara mengatur waktu, budaya antri, saling berbagi, dan mengenal karakter teman satu sama lain. Di Home Stay inilah cikal bakal kita semua menghabiskan waktu selama 5 hari untuk melakukan kegiatan eksplorasi yang sangat dinantikan, selanjutnya kita ikuti kegiatan destinasi pertama yaitu pantai Boom.
             
   
               

        
        

              
  

Posting Komentar

5 Komentar

  1. Alhamdulillah literasinya mantabz...trimakasih ustadz obat kangen, selamat beraktivitas dikota banyuwangi semoga semuanya sehat, selamat dan dimudahkan segalanya......

    BalasHapus
  2. MashAllah selamat belajar anak2 ku berurai airmata membacanya

    BalasHapus
  3. MashAllah selamat belajar anak2 ku berurai airmata membacanya

    BalasHapus
  4. Alhamdulillah..semoga anak anak selalu sehat, kegiatan lancar,ilmu pengetahuan semakin bertambah..good luck

    BalasHapus
Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)