Generasi
millenial saat ini seolah tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia,berbagai aktifitas manusia pun terekam di media sosial. Mulai dari
makan, bekerja, wisata, dan berbagai aktifitas lainnya.
Media
sosial tentunya memiliki dampak buruk yang perlu diketahui. Misalnya tidak
jarang orang yang menggunakan media sosial hanya untuk berusaha mencari
eksistensi. Selain itu media sosial juga sering digunakan untukmenyebarkan
berita-berita bohong atau hoax.
Menggunakan
media sosial memang layaknya memegang sebuah pisau bermata dua. Apabila tidak
bijak, dan berhati-hati dalam menggunakannya, maka pisau itu akan melukai diri
kita sendiri.
Sebab
saat ini, hanya dari dua buah jempol tangan, kita bisa menanam kebaikan, atau
menebar kebencian dan permusuhan. Oleh karena itu, diperlukan kedewasaan, dan
sikap bijaksana saat menggunakan media sosial.
Terdapat
beberapa hal yang harus diperhatikan masyarakat saat menggunakan media sosial,
pertama Kita harus berhati hati saat membagikan atau share di media sosial.
Saat
ini memang sangat banyak informasi yang tidak jelas sumbernya, dan dibagikan
begitu saj oleh para pengguna media sosial. Padahal, isi dari berita informasi
itu adalah bohong atau hoax. Namun hal itu terusa menerus dibagikan, dan
akhirnya berpotensi menjadi kebenaran karena diyakini oleh kebanyakan
masyarakat. Akhirnya, masyarakt menjadi sulit membedakan mana berita yang
benar, dan mana berita yang bohong atau hoax.
Selain
itu, untuk bermedia sosial juga harus tetap menggunakan etika atau norma saat
berinteraksi dengan siapapun di media sosial. Walaupun kita tidak mengenal
orang itu, tapi sebaiknya tetap hindari kata-kata, atau kasar terhadap orang
lain. Terlebih kepada orang yang lebih tua, atau orang harus kita hormati,
seperti dosen, guru, ulama,dan sebagainnya.
Salah
satu etika dalam bermedia sosial yang baik adalah menggunakan bahasa yang
santun. Penggunaan bahasa yang santum, akan membuat pesan yang ingin
disampaikan bisa diterima orang lain, walaupun orang itu memiliki pandangan
yang berbeda. Selain itu, bahasa yang santun juga merupakan salah satu cerminan
budaya masyarakat indonesia.
Selain
itu, apa yang kita posting tersebut bisa dilihat oleh publik. Sehingga, apabila
kita melakukan kesalahan dalam penggunaan bahasa yang kurang santun atau kasar.
Maka dari hal itu akan menjadi rekaman digital kita, yang tentunnya akan sulit
dihapus di lain hari. Sudah banyak kasus, dan contoh orang-orang yang kurang
bisa menjaga etikannya dalam bermedia sosial. Misalnya, dengan berkata kasar
kepada siapa saja, atau kepada orang yang lebih tua. Sehingga, ia pun menjadi
sasaran kematahan netizen lainnya.
Tidak
hanya itu, postingan senbaiknya tidak mengandung unsur SARA. Sara adalah berbagai pandangan dan tindakan yang
didasarkan pada sentimen identitas yang menyangkut keturunan, agama, kebangsaan
atau kesukuan dan golongan. Setiap tindakan yang melibatkan kekerasan,
diskriminasi dan pelecehan yang didasarkan pada identitas diri dan golongan dapat
dikatakan sebagai tidakan Sara. Sebab, saat ini isu SARA memang hampir selalu
menjadi “santapan nikmat” di media sosial. Hampir setiap hari,mudah dijumpai
berbagai postingan berbau SARA di media sosial. Saling serang antar kelompok,
agama, maupun ras, seolah olah sudah menjadi hal biasa di media sosial.
Cara mengenali spam atau hoax, serta
mengantisipasinya adalah
1.
Pertama, gunakan fitur fitur keamanan yang dapat digunakan
untuk memproteksi sosial media dari serangan spam dan hoax.
2.
Kedua, jangan asal ikut ikutan. Spam atau hoax kebanyakan
berasal dari kebiasaan orang yang asal membagikan berita.
3.
Ketiga, jangan share tau like sebuah artikel atau berita
dengan hanya membaca judul informasinya bukan keseluruhan isinya.
4.
Keempat, akun resmi kantor berita relatif memberikan
informasi yang sesuai dengan kejadian.
4 Komentar
Tulisannya sudah bagus mulai isi sampai kesimpulannya bagus dan menarik
BalasHapusSemangat althaf....
good job...semangat untuk membuat artikel lagi
BalasHapustulisan sangat bagus dan memiliki makna yang bagus untuk generasi milenial
BalasHapusBaguss thaf artikel ini
BalasHapusMemiliki manfaat untuk generasi milenial