Menciptakan Masyarakat Berakhlak Mulia di Era Globalisasi Oleh: Aditya Rakha Musyaffa / Absen 02 VII-1


Dalam era globalisasi sekarang ini, perilaku seorang muslim sangat rentan untuk terpengaruh dampak negatif yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Peristiwa seperti ini bisa terjadi karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang Islam, juga lingkungan yang tidak kondusif untuk mendidik seseorang tentang agamanya. Akhlak merupakan sifat yang tumbuh dan menyatu dalam diri seseorang, dari sifat-sifat yang ada tersebut  diketahui bahwa yang teerpancar dalam diri seseorang adalah contohnya seperti sabar,kasih sayang,atau malah sebaliknya pemarah, dapat memutuskan hubungan silaturrahmi. Akhlak merupakan bentuk jama dari kata khuluqun, berasal dari bahasa Arab yang berarti perangai, tingkah laku, budi pekerti atau tabiat. Dalam Al-Qur’an surat Al-Qalam ayat 4 :
Artinya : Dan sesungguhnya kamu ( ya Muhammad ) benar-benar berbudi pekerti yang agung.
Kata akhlak mengandung segi-segi persesuaian dengan khalqun atau ciptaan. Serta erat hubungannya dengan khalik dan makhluk
Dalam upaya yang penting dalam meningkatkan akhlak adalah dengan menanamkan nilai-nilai Islam sejak usia dini, sehingga mudah membangun dan membentuk karakter kepribadian seseorang. Selain itu juga diperlukan penyuluhan dan pendidikan agama, serta mengimplementasikan nilai-nilai Islam dengan memberikan contoh dari realitas yang ada. Peningkatan kualitas akhlak sangat diperlukan, maka sudah seharusnya berupaya untuk meningkatkan akhlak dengan memulainya dari diri kita sendiri. Kita juga bisa memulainya dengan menghilangkan atau menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk yang tidak sesuai dengan ajaran agama Islam.
Makarimul akhlak (kepribadian yang mulia) merupakan sifat para nabi, orang shiddiq dan shalih. Sedangkan akhlak yang buruk adalah racun yang membawa pemiliknya ke jalan syaitan dan penyakit yang menghancurkan kebahagian umat manusia. Oleh karena itu Allah Ta’ala mengutus Rasulullah shallallahu’alaihi wassalam untuk menyempurnakan akhlak yang luhur yang dimiliki umat manusia. Beliau membawa akhlak yang agung bersumber dari wahyu Ilahi untuk menjadi teladan bagi orang yang beriman. Dalam upaya meningkatkan akhlak, H. Abdullah Firdaus bersama rekan-rekannya membahas upaya untuk meningkatkan akhlak dalam sebuah literasi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Akhlak dan Kepribadian melalui Pemahaman dan Pendidikan Agama”. Cara-cara untuk menjadikan akhlak lebik baik dan mulia yaitu antara lain:
A.   Adanya kemauan yang sungguh-sungguh untuk berlatih terus menerus dan menahan diri untuk memperoleh keutamaan dan sopan santun yang sebenarnya sesuai dengan keutamaan jiwa. Latihan ini terutama diarahkan agar manusia tidak memperturutkan kemauan jiwa alsyahwaniyyat, yang sangat terkait dengan alat tubuh. Maka wujud latihan dalam menahan diri dapat dilakukan antara lain dengan melakukan puasa, mengerjakan shalat dengan khusyu’.
B.   Mencotoh orang-orang yang perilaku-perilakunya dan akhlaknya baik dan mulia.
C.  Interospeksi atau mawas diri. Metode ini mengandung pengertian kesadaran seseorang untuk berusaha mencari cacat /aib diri sendiri.
D. Melawan penyebab akhlak yang buruk dengan ilmu dan amal.
dan salah satu upaya yang juga sangat penting dalam meningkatkan kualitas akhlak adalah dengan mempelajari al-Qur’an, memahami, dan mengamalkannya. Al-Qur’an adalah sumber ajaran agama Islam yang paling pokok, di dalamnya terdapat berbagai peraturan dan petunjuk untuk orang muslim dalam bertindak. Oleh karena itu, mempelajari al-Qur’an adalah hal yang sangat dianjurkan dalam upaya meningkatkan akhlak.
            Teladan adalah sesuatu yang pantas untuk diikuti, karena mengandung nilai-nilai kemanusiaan. Manusia yang patut diteladani dan di contoh adalah Rasulullah. Contoh sifat-sifat teladan adalah tidak menjelek jelekkan orang lain dan selalu menghormati orang lain,  menolong orang yang butuh pertolongan, berpakaian sopan, tidak berbohong, tidak berjanji Akhlaq mulia merupakan cita-cita yang diharapkan terwujud di setiap pribadi manusia yang akan senantiasa dinantikan sebagai penghias karakter seluruh generasi di segenap masa.



Posting Komentar

0 Komentar