“Syubbanul
yaum rijaalul ghadi”. Artinya, pemuda sekarang pemimpin masa depan. Ungkapan
Arab yang menunjukan bahwa pentingnya pemuda untuk menghadapi masa kehidupan
ini. Pemuda adalah harapan masa depan yang lebih baik. Untuk itu pemuda
merupakan cermin yang seharusnya tidak boleh retak, Karena baik buruknya masa
depan tergantung pada generasi muda, Generasi muda diharapkan senantiasa memahami
dan menyadari bahwa dirinya mempunyai potensi raga, potensi etika, dan potensi
hati, yang selalu mengdepankan moral, dan berperilaku santun di saat
beraktivitas hingga saat terjun kemasyarakat. Untuk ini saya menjabarkan
generasi muda atau PEMUDA untuk mengetahui peran dan hakikat dari seorang
pemuda. PEMUDA itu Pintar, Emosional, Mesra, Untung, Dinamik, Amanah.
Pengertian pintar disini adalah pemuda yang bisa dan mampu menggunakan akalnya
untuk berkreasi atau berkarya dan membangkitkan daya juangnya. Sekarang banyak
pemuda yang hanya bersanta-santai dan akal mereka jarang digunakan untuk
berkarya. Kecanggihan teknologipun menjadi salah satu penyebab. Dulu, para
pemuda berfikir dan bertindak untuk berjuangan melawan penjajah dengan panah
dan pedang, meraka pantang menyerah dengan keadaan yang kurang baik, mereka
malah mengobarkan semangat . Kesungguhan menghasilkan sejarah yang luar biasa
bagi saat ini. Mereka bangkit,berfikir dan bertindak untuk sebuah kemerdekaan.
Namun saat ini, sungguh prihatin sebagian pemuda merasa nyaman dengan
kecanggihan teknologi yang ada. Tak ada yang mereka fikirkan hanya kesenangan
dan kesenangan. Kita lupa, sebenarnya kita masih dijajah oleh bangsa asing.
Generasi muda harus pintar-pintar dalam menjalani kehidupan ini pintar berkarya
dan juga pintar berdoa. Emosional berasal dari kata emosi menurut kamus berarti
di luar, ke luar, getaran pikiran atau goncangan perasaan. Dari arti inilah
yang wajib untuk diatur dan dipegang teguh oleh Generasi muda. Dengan
kepandaiannya dalam pengendalian diri, semangat, dan ketekuanan, serta
kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi stres,
kesanggupan untuk mengendalikan dororngan hati dan emosi, tidak melebihkan
kesenangan, mengatur susasan hati menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan
kemamapun berpikir, untuk membaca perasan orang lain dan berdoa untuk memeliara
hubungan dengan sebaik-baiknya, kemampuan untuk menyelesaikan konflik, serta
untuk memimpin diri sendiri dan lingkuan sekitarnya akan membuat pemuda
memiliki emosi yang stabil pada tempatnya atau keadaannya. Sedang pemuda yang
dikuasai dorongan hati yang kurang memiliki kendali diri, akan menderita akibat
kurang mampu pengendalian moral. Mesra, kemesraan itu harus dijaga, setiap
hubungan manusia itu harus terjalin kemesran, kata mesra jangan selalu
dihubungkan dengan ketika ada 2 orang yang lagi bersama, kata mesra itu banyak
jabaranya. Ketika kita mesra dengan buku, bacaan, sahabat, dll yang bersifat
positif, maka generasi muda harus pintar menaruh kemesran terutama mesra kepada
sang pencipta. Karena jika salah ditaruh yang bukan pada temapatnya maka akan
berbahaya. Untung, saat-saat inilah kita lagi beruntung sebagai generasi muda,
yang masih bisa berkarya untuk masa tua kalau sudah tua kita gak bisa seperti
masa muda lagi. Karena kalau sudah tua fisik menjadi lemah, lesu, loyo,
lunglai, lemes. Itu kebanyakan kata orang tua, tapi kalau di waktu muda kita
gunakan untuk berkarya, bekerja keras, beribadah, dan memberi manfat kepada
orang lain kita akan lebih hebat, lebih nyaman, lebih terkanal, lebih bahagia,
lebih sukses di dunia dan akhirat. Aamiin Dinamik, adalah sesuatu yang
mengandung arti tenaga kekuatan, selalu bergerak, berkembang, dan dapat
menyesuaikan diri terhadap keadaan. Juga berarti pemuda itu harus berpikir
untuk maju, kreatif dalam berkarya untuk masa depannya dan tidak mengenal kata
putus asa, apapun kata orang, apapun pendapat orang ia akan tetap berkarya
untuk masa depan. Dan sungguh merugi bagi para pemuda jika hanya berpangku
tangan bermalas-malasan. Mari kita bertindak berbuat dan mengevaluasi, jika
kita malu-malu maka kita akan merasa dipermalukan dan sampailah dimalu-maluin.
Maka dari itu mari kita yakin dengan potensi diri dan berkarya untuk kedepanya.
Amanah, hal ini yang mulai luntur di Negara kita, beberapa pejabat Negara yang
sudah melupakan kata amanah ini. Bahkan sampai ke masyarkat umum sudah
melupakan kata ini. Maka dari itu amanah adalah tanggung jawab, generasi muda
harus mampu menanggung amanah, karena ketika kita diberi amanah berarti kita
termasuk orang yang hebat, dan terpilih. Karena amanah tidak diberikan kepada
orang yang biasa-biasa. Mari kita jaga amanah yang diberikan kepada kita,
apapun bentuknya dan apapun resikonya. Jadi generasi muda itu harus pintar,
pintar dalam menjaga pergaulan dan pintar memilih kebaikannya dalam menggunakan
kecerdasan atau kepandaian emosionalnya, punya rasa mesra yang benar sehingga
menjadi beruntung dan menguntugkan sesama serta berkreasi untuk masa depannya
dan selalu amanah dalam setiap tanggung jawab.
1 Komentar
Bagus dit.....👍👍
BalasHapus