MENYATU DENGAN AL-QUR’AN


Sidoarjo, 28 Januarri 2019

Lanjutan materi Ust Mudawi, Lc Tafsir
Berusahalah menyatu dengan Al-Qur’an yaitu dengan MUROJAAH dijadikan rutinitas yang kita jaga waktunya dan memberikan waktu khusus untuk membaca Al-Qur’an, saking pentingnya wirid membaca Al-Qur’an jika kita kelupaan atau ketiduran maka Rasulullah mengingatkan : “ Barang siapa yang tertidur dari Hizibnya dimalam hari maka bacalah antara subuh dan dhuhur “ pesan ini menyuruh kepada kita agar mampu menjaga HIZIB ( rutinitas ) kita terhadap Al-Qur’an dan tidak menganggap enteng terhadapnya, bahkan kita dianjurkan untuk MU’AHADAH yaitu mengikat janji dengan Al-Qur’an yang digambarkan seperti hidup dan jangap menganggapnya sesuatu yang mati sehingga kita mendapat gelar SHOHIBUL QUR’AN
                          Hafalan Al-Qur’an yang kita punya wajib kita jaga karena sesungghnya hafalan Al-Qur’an lebih cepat lepasnya dari onta yang kita miliki, hal ini diperumpamakan seperti orang yang mempunyai onta, walaupun dimiliki tetapi tidak dirawat maka onta tersebut akan berontak karena sesungguhnya hewan onta adalah hewan yang mampu hidup mandiri walaupun tanpa pemeilik. Sama dengan Al-Qur’an, bahwa sesunggunhya yang butuh terhadap Al-Qur’an adalah kita bukan sebaliknya oleh karena itu Rasulullah bersabda :
“ Bacalah Al-Qur’an karena sesungguhnya Al-Qur’an akan datang dihari kiamat dan akan memberikan syafaat bagi shohibul Qur’an “.
                           Beliau guru besar kami KH. Mudawi, Lc menyampaikan bahwa sesungguhnya kakunya lidah kita ketika membaca Al-Qur’an dikarenakan kurangnya diri kita menyatu dengan Al-Qur’an maka apabila kita sudah menyatu dengan Al-Qur’an kita akan dimudahkan dalam membaca dan tidak akan pernah menghilangkan salah satu dari sifat huruf tersebut seperti contoh ketika melafadzkan lafadz “ KHOIR “ atau lafadzh YATH’HURN.



Posting Komentar

0 Komentar