Sidoarjo, Bhirawa
Teknik menanam dengan sistem hodroponik kini sedang menjadi bagian dari gaya hidup warga di perkotaan. Tidak heran, acara workshop bercocok tanam dengan pola hidroponik yang digelar Minggu (27/1) disambut antusias warga, khususnya ibu-ibu warga Buduran Sidoarjo.
Mereka antusias mengikuti kegiatan ini karena penasaran dengan cara bertanamnya.
“Kok bisa ya hanya menggunakan air tanaman bisa hidup ” ucap Tri salah satu ibu peserta pelatihan.
Materi yang disampaikan adalah sistem aliran statis dengan mengunakan tehnik wick system yaitu bercocok tanam dengan menggunakan bak- bak yang airnya dialirkan ketanaman melalui sumbu. Dengan teknik ini maka biaya yang dikeluarkan relatif murah dan bisa dijangkau seluruh lapisan masyarakat.
“Tidak harus mahal ” ungkap Imam Syaroni selaku narasumber.
Menurut Syaroni yang juga guru Guru SMP IT Inka Sekardangan Sidoarjo ini, oksigen (O2) hanya mampu dihasilkan melalui tanaman, jadi dengan bercocok tanam maka tidak hanya berbicara cara menanam tetapi ada tujuan yang lebih besar didalamnya yaitu menjaga dan bersedekah untuk bumi.
Setelah materi disampaikan, ada sesi diskusi untuk lebih mempertajam materi yang sudah disampaikan. Dalam sesi ini para ibu aktif bertanya karena semua peserta berkeinginan bisa mempraktikan ilmu yang sudah didapatkan dan mampu menghasilkan hasil tanam yang baik.
“Hasil panen nantinya akan saya makan bersama keluarga dan saya jual ke tetangga ” ucap Eny salah satu peserta yang sangat bersemangat untuk bisa membangun bisnis melalui bercocok tanam.
“Semoga kegiatan ini mampu memberikan inspirasi bagi yang lain,” ungkap Syaroni berharap. [Imam Syaroni, Guru SMP IT Inka Sekardangan Sidoarjo]
0 Komentar