Pada era milenial
ini banyak anak muda zaman sekarang yang tidak terkonrol lagi. Pernahkah kalian
melihat murid sekolah tengah terlibat perkelahian di jalanan? Atau sering
mendapati segerombolan anak muda mengendarai motor secara ugal ugalan tanpa
pedulidengan pengguna jalan lain? Saya yakin pasti kalian pernah melihat itu
semua.Dan yang lebih mirisnya lagi bukan hanya remaja laki laki yang
melakukannya, tetapi beberapa di antaranya adalah remaja perempuan.
Itu adalah contoh fenomena kenakalan remaja
di zaman ini. Kenakalan kenakalan itu menjadi ajang pembuktian diri seorang
remaja kepada teman sebayanya bahwa ‘kalo lo tidak nakal itu tidak keren’
begitu katanya. Mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan itu bias meresahkan
orang lain serta termasuk dalam pelanggaran hukum dan norma agama. Pelanggaran
pelanggaran sosial terus saja mereka lakukan tanpa mau peduli dengan risiko dan
hukuman yang akan mereka dapatkan nanti.
Dunia anak muda itu diibaratkan sebuah
lautan yang luas. Apabila kita berenang dengan pengarahan yang benar. Maka kita
akan selamat sampai perbatasan. Namun, apabila kita mengabaikan pengarahan baik
orang lain, tentu kerugian yang kita dapat. Bias saja kita tenggelam ke dalamnya
dan mati.
Pertama: tawuran
kegiatan anarkis ini sudah sering kali kita lihat di jalan jalan.
Sebagian besar pelakunya adalah anak sekolah, dan tidak menutup kemungkinan
juga orang dewasa. Penyebabnya pun beragam, dari saling ejek, perebutan wilayah
kekuasaan, sampai ingin menguji keberanian diri. Atas nama kekompakan dan
solidaritas, perkelahian kelompok itu terjadi. Tujuan utama dari tawuran ini
adalah ingin mendapatkan pengakuan dari kelompok lain bahwa mereka lebih kuat
dan hebat apabila bias membuat lawannya takluk.
Bukan hanya para remaja yang terlibat
tawuran, perkelahian kelompok yang jumlah skala orangnya lebih besar dan banyak
pun kerap terjadi. Seringkali stasiun TV memberitakan terjadinya tawuran
antarwarga disebuah daerah. Penyebab dari pertikaian itu selintas sangat
sepele, antara lain karena salah paham, saling menghina, perebuatan batas
wilayah, atau masalah asmara
hingga berujung pada tindakan anarkis.
Sementara allah subhanahu wata`ala tidak
menyukai kerusakan di buminya. Melukai orang lain itu adalah perbuatan dosa.
Seharusnya kita sebagai manusia saling mengasihi juga saling menghormati, bukan
malah melukai dan saling serang satu sama lain.
Sebelum timbulnya tawuran yang bias
merugikan orang banyak, alangkah lebih bijak kesalahpahaman yang kita miliki
dengan orang lain hendaknya diselesaikan dengan
menyelesaikan
masalah dengan cara kekerasan juga amarah. Bukannya kesepakatan damai, malah
perkelahian terjadi apabila ego sudah menguasai pikiran sehat kita. Jagalah
silaturahmi antarsaudara seiman. Kedamaian itu lebih indah daripada permusuhan.
Kedua: alcohol
Jenis minuman memabukkan ini sudah ada sejak dulu kala, yakni pada
masa nabi dan terus berkembang hingga zaman ini. Peredarannya pun sudah tidak
bias di bendung lagi, dari toko toko besar hingga warung tepi jalan pun
menyediakannya. Kosumennya pun beragam, dari anak anak sekolah sampai lansia.
Minuman beralkohol sudah diibaratkan seperti minuman penambah stamina oleh para
penggunanya. Karena cara mendapatkannya begitu mudah, konsumennya pun bertambah
setiap harinya.
Hukum meminum minuman beralkohol itu haram.
Allah subhanahu wata’ala melarang menonsumsi jenis minuman ini. Tidak ada
manfaatnya mengonsumsi jenis minuman ini terkecuali memebukkan dan melalaikan
untuk mengingatnya. Kesehatan pun terganggu jika kita sering meminumnya.
Apabila kalian butuh obat untuk
menghilangkan stress dan mengurangi beban hidup ya bukan dengan cara mabuk
mabukkan, melainkan mencari eman untuk berbagi masalah. Meminta saran juga
nasihatperihal masalah masalah yang tengah kalian alami. Bukannya malah
menenggak minuman setan itu.
Ketiga: Rokok
Kelintingan berisi tembakau ini seakan
sebuah menjadi tren tersendiri di dunia remaja. Mengisap rokok di tembat umum
seakan sudah bukan lagi sebagai pelanggaran yang tabu. Tidak sedikit dri mereka
merasa biasa saja ketika mengisap rokok secara terang terangan. Sebuah tulisan
yang menjelaskan masalah rokok sudah menjadi gaya hidup orang modern, termasuk bagi anak
anak sekolah. Mereka akan terlihat keren juga lebih dewasa ketika rokok sudah
dimulutnya.
Rokok bisadidapatkan dengan mudah juga
murah. Dari warung dekat rumah hingga restoran berkelas pun menyediakan rokok
untuk penikmatnya. Seakan mereka melupakan betapa berbehayanya asap rokok bagi
kesehatan. Bukan hanya membahayakan untuk dirinya, melainkan juga bisa
mengancam jiwa orang lain. Dan itu dilarang oleh agama kita.
Ketimbang membuang uang untuk membeli rokok,
masih mending untuk membeli barang barang lainnya yang kit butuhkan. Itu akan
lebih bermanfaat, juga bijak, apalagi buat kita para remaja. Apa nggak mikir
jika uang yang kita gunakan untuk beli rokok itu pemberian dari kedua orang
tua? Mereka bekerja keras untuk mendapatkan uang demi memenuhi kebutuhan kita,
tetapi uang itu malah di sia siakan begitu saja untuk membeli rokok. Itu
namanya mubadzir, dan orang yang memubadzirkan sesuatu adalah tergolong
perbuatan setan.
1 Komentar
Nice essay dek nouval.
BalasHapus